Kamis, 07 Juli 2011

RAMAYANA 6

RAMAYANA 6

 http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/ramayana/images/ramayana6.jpg

6. Sayembara di Mantilireja


Tersebutlah Maharaja Janaka yang bertakhta di Negeri Mantilireja. Sang Raja mempunyai seorang putri yang amat cantik jelita. Putri yang halus budi bahasanya itu bernama Sita. Setelah Sita dewasa, Sang Raja mengadakan sayembara. Barang siapa yang mampu mengangkat busur Sang Raja dan melengkungkannya hingga patah, ia akan dikawinkan dengan Sita.

Berpuluh-puluh pangeran dan satria datang ke Istana Mantilireja hendak mengikuti sayembara itu. Satu persatu mereka mencoba mengangkat busur Sang Raja, tapi tak seorang pun kuat mengangkatnya.

Ramawijaya dan Laksamana demi mendengar berita sayembara itu, dan atas nasehat Bagawan Wiswamitra, berangkatlah ke Mantilireja hendak mengikuti sayembara. Setibanya di Mantilireja, Ramawijaya diijinkan mencoba mengangkat busur pusaka itu. Ternyata kekuatan Ramawijaya membuat Prabu Janaka kagum dan heran. Busur yang amat besar itu dengan mudah diangkat oleh Ramawijaya, lalu dilengkungkannya sampai patah.

6. Competition at Mantilireja


There was a King Janaka who ruled Mantilireja. The King had a beautiful daughter named Sita. She was well known for her nice personality. When Sita grew up becoming a young woman, King Janaka conducted a competition. Whoever could lift up the King's bow and bend it until it was broken would be married to Sita.

Tens of princes and knights came to Mantilireja to participate in the competition. One by one tried to lift the bow up. But no one was strong enough to do that.

Wiswamitra suggested Ramawijaya and Laksamana should go to Mantilireja for the competition. After arrived in Mantilireja, Ramawijaya was permitted to lift the sacred bow. The strength of Ramawijaya amazed King Janaka and filled him with wonder. The big bow was easily lifted by Ramawijaya, and he bent it until it broke.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar