Jumat, 08 Juli 2011

RAMAYANA 8

RAMAYANA 8


http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/ramayana/images/ramayana8.jpg

8. Bagawan Ramaparasu


Ramaparasu, atau juga sering disebut Jamadagni, memperoleh sebuah panah sakti pemberian dewa ketika ia sedang bertapa. Demi kesempurnaan jiwanya di alam baka, ia harus meninggal karena panah itu. Karena itu ia mengembara kemana-mana untuk mencari seseorang yang sanggup mengangkat panah itu dan memanahnya sekali hingga ia menemui ajal.Telah banyak orang yang ditemuinya tapi tak ada yang kuat mengangkat busur panah itu.

Ramaparasu mendengar pula bahwa Rama memenangkan sayembara mengangkat busur di Negeri Mantili. Karena itu Ramaparasu hendak menemui Rama. Setelah berhasil menemui Rama di tengah hutan, Ramaparasu minta dibunuh dengan panah pusakanya agar nyawanya sempurna di alam baka. Namun demikian, jika Rama tak sanggup mengangkat busur panah itu, ia harus rela pula dibunuh dengan panah tersebut.

Rama menyanggupi. Busur pusaka itu diangkatnya lalu dilepaskanlah sebuah anak panah. Anak panah itu terbang dengan cepat menancap di tubuh Ramaparasu. Tubuh Ramaparasu rubuh terkulai lalu ia meninggal seperti cara yang dikehendakinya.

8. Bagawan Ramaparasu


Ramaparasu, also known as Jamadagni, while meditating received a powerful bow from god. For the excellency of his soul in the heaven, he must killed by this bow. So that, he travelled to many places to find somebody who could lift up his bow and shoot him to death.

He had met many people but none of them was strong enough to lift the bow. Ramaparasu had heard that Rama won the competetion in Mantili. Because of that, he wanted to see Rama.

After meeting Rama in the jungle, Ramaparasu asked Rama to kill him using his own bow. If Rama could not lift the bow, he must be willing to be killed by Ramaparasu. Rama agreed to the request. The sacred bow was lifted and bent. The bow was shot directly at Ramaparasu. His body became weak and a moment later he died as he had wished.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar